Sebelumnya saya memperkenalkan diri saya seorang executive muda berumur
tiga puluhan tahun. Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 1985 yang lalu
dikala saya masih berpacaran. Pada saat itu saya mulai melakukan
wakuncar setiap berakhir minggu dan akhirnya saya mengetahui bahwa saya
memiliki calon kakak ipar yang bahkan lebih menarik ketimbang calon
isteri saya. Saya mulai berpikir untuk mengalihkan perhatian saya kepada
calon kakak ipar dan ia pun mulai bereaksi.
Dari sorot matanya ia
memang juga tertarik kepada saya, bahkan selalu mau untuk diajak
jalan-jalan bersama sekeluarga. Saya terus mengadakan pendekatan dengan
dia kemana pun dia pergi, namun dengan tetap menjaga perasaan calon
isteri saya. Sampai akhirnya sebelum rencana menikah dengan calon isteri
saya, saya memberikan dia kesempatan untuk berterus terang menanyakan
dia apakah dia mencintai saya? Namun ia dengan menangis ia membohongi
dirinya dengan mengatakan bahwa ia tidak pernah mencintai saya, dan
akhirnya saya memutuskan untuk menikahi calon isteri saya atau adik
kandungnya.
Selama pesta pernikahan ia terlihat murung dan
berusaha menyembunyikan perasaannya, namun ia selalu mengawal kemana
kami pergi hingga pesta berakhir. Hal ini membuat saya merasa sangat
berbahagia sepertinya saya menikahi dua gadis sekaligus. Waktu terus
berlalu dan saya tidak pernah berjumpa lagi dengan kakak ipar saya.
Suatu
kali, isteri saya melahirkan dan mertua saya memintanya untuk tinggal
sementara di Pondok Mertua Indah sepulang dari rumah sakit bersalin. Hal
ini membuat saya senang karena saya membayangkan akan sering berjumpa
dengan kakak ipar saya lagi. Rumah tersebut cukup besar serta dilengkapi
oleh beberapa kamar mandi di lantai dasar dan di lantai atas. Pada
suatu kali, secara tidak sengaja saya mendengar ada orang mandi di
lantai dasar dan sepintas terlihat bahwa yang sedang mandi adalah kakak
ipar saya. Jantung saya berdegup keras karena baru kali ini saya melihat
pemandangan yang sangat luar biasa. Mula-mula dia menanggalkan seluruh
pakaiannya, lalu mulai menyirami tubuhnya yang putih mulus dengan air
dan mulai menggosoknya secara lembut dengan sabun. Diusapnya wajahnya
dengan sabun, lalu diangkatnya ketiaknya dan diusapkannya terus ke
payudaranya.
Disinilah ia mulai mengelus dan memijat payudaranya
selama beberapa menit dan ia terlihat sangat menikmatinya. Lalu
diangkatnya sebelah kakinya ke atas bath cuip dan ia mulai menggosok
bagian selangkangannya. Mulai dari ujung kaki, naik terus dan sampailah
pada gundukan rambut lebat dan digosoknya perlahan-lahan dengan lembut
dan berkali-kali. Tiba-tiba kepalanya menengadah dan bibirnya mulai
mendesis perlahan. Ia terlihat sangat menikmatinya. Setelah itu ia
mengambil sebaskom air mawar dan dibasuhnya bagian kewanitaannya yang
sangat sensitif itu. Mungkin agar bagian tersebut menjadi harum baunya.
Jantung saya berdegup sangat keras dan hampir hilang kesadaran saya
melihat wanita yang saya cintai berada dalam keadaan tanpa busana dan
melakukan sesuatu yang sangat exciting di hadapan saya.
Setelah
kejadian itu, saya makin sering berusaha menunggu waktu ia mandi dan
semakin sering saya mencuri-curi pandang kepadanya namun ia sepertinya
telah kehilangan semangat dan tidak mau secara langsung membalas isyarat
dari saya. Di hadapan isteri saya ia selalu memuji bahwa saya dikatakan
tampan oleh kawan-kawannya yang menjenguk isteri saya dan
kawan-kawannya senang mengobrol dengan saya. Saya merasa bangga dan
merasa yakin bahwa ia juga mencintai saya hingga suatu ketika isteri
saya pergi ke rumah sakit dengan diantar oleh mertua saya dan rumah
dalam keadaan sepi karena semua penghuninya belum pulang dari tempat
pekerjaan masing-masing. Pada saat itu saya baru saja pulang dari kantor
dan langsung menuju ke kamar kami. Belum sampai ke kamar, saya melewati
kamar kakak ipar saya yang pintunya terlihat terbuka. Dengan rasa
penasaran, saya mengintip ke dalam dan saya melihat ia sedang tertidur
dengan mengenakan baju yang tipis dan minim hingga tersingkap pahanya
yang putih dan mulus dan buah dadanya yang kencang menantang. Kesempatan
ini tidak saya sia-siakan, saya masuk ke kamarnya dan menguncinya.
Mula-mula saya mengelus kakinya sampai menuju pahanya. Di sini ia mulai
bereaksi dan mulai terbangun. Ia sangat terkejut ketika melihat saya ada
di sisinya, namun saya tidak memberikannya kesempatan lagi untuk
berbicara dan segera menyumpal bibirnya dengan ciuman.
Mula-mula
ia meronta, Ugghhh ughhh ughhh namun akhirnya ia pasrah saja untuk saya
ciumi. Mulai dari lehernya saya ciumi, sementara tangan saya mulai
meraba pahanya yang mulus sampai ke pangkal pahanya. Kancing bajunya
saya preteli satu persatu hingga tinggal BH dan CD-nya saja yang
tertinggal. Jangan Dre nanti ada orang gumamnya, namun saya tidak
menjawab tetapi terus aktif bekerja di selangkangan serta mulai
menghisap pentil payudaranya yang kecil mungil berwarna pink muda dengan
lingkaran coklat transparan.Uggghh Ughhh ssst ssst ssst dia
menggerinjal ketika jari saya mulai menyentuh bibir kemaluannya yang
sudah basah berat. Pantatnya mulai diangkat menandakan ia sudah lepas
kendali dan menikmati permainan ini. Putingnya mengeras dan ia mulai
menekan kepala saya agar saya lebih keras lagi menghisap putingnya.
Auchhh ssst ssst ssst Dre, rangkulannya semakin kuat dan bibirnya
semakin ganas mencium seolah tak ingin berpisah lagi selamanya. Dre Dre
berkali-kali ia bergumam, lalu secepat kilat ia menangkap batang
kemaluan saya dan mulai meremas-remas. Seketika itu juga ia melorotkan
celana saya dan membuka baju saya dan mulai mengarahkan batang kemaluan
saya ke liang kemaluannya.Jangan San jangan, kamu kan masih
perawan.Tidak apa-apa Dre, kamulah cinta saya yang sejati, milikilah
saya walaupun saya tidak dapat memilikimu DreLalu ia pun memeluk saya
semakin kuat dan membimbing batang kemaluan saya masuk ke dalam lubang
kemaluannya dan bersatu dengan tubuhnya dalam awan-awan surgawi.
Saya
mulai mengegesek-gesek bagian luar kemaluannya dan mulai menekan
sedikit demi sedikit. Ia semakin menggelinjang dan secepat kilat
mencengkram pantat saya dan menekannya ke bawah hingga seluruh batang
kemaluan saya terbenam ke dalam miliknya. Sssst ssst ssst aacch ia
merasakan sedikit kesakitan namun rasa nikmat mengalahkan rasa sakitnya.
Saya mulai mencabut kembali batang kemaluan saya dan mulai memompa naik
turun, hasilnya ia mulai meracau tidak terkendali lagi. Dre aaach saya
sayang kamu Dre saya cinta kamu Dre milikilah saya Dre pantatnya ikut
diangkat naik turun mengikuti pergerakan saya semakin cepat hingga
akhirnya ia memeluk saya sekencang-kencangnya serta melumat bibir saya
sekuat-kuatnya lalu berkejut-kejut dan akhirnya hening. Saya menyadari
kalau ia telah mencapai orgasme, maka saya meneruskan memompa dan ia pun
mulai kembali lagi mengikuti irama saya. Akhirnya saya merasakan
sesuatu mendesak di ujung batang kemaluan saya dan ia pun memeluk saya
semakin kuat hingga akhirnya Srreett sret ssrett Aachh seperti tanggul
bobol kami merasakan orgasme bersama. Tubuh kami menyatu bermandikan
peluh.
Rasa puas, senang, bersalah berkecamuk menjadi satu di
antara kami.Dre anggaplah kita tidak pernah melakukan hal ini walaupun
saya secara sadar mencintaimu, namun saya tidak mau menyakiti perasaan
adik saya. Biarlah cinta kita menjadi cinta sejati dan akan kukenang
sampai aku mati.San maukah kamu menjadi isteri saya yang kedua dan
tinggal bersama kami? Saya berjanji akan membahagiakan kamu bersama
adikmu menjadi satu keluarga.Tidak Dre, lebih baik saya pergi daripada
menyakiti perasaan adik saya karenanya kamu harus menjaganya dan
membahagiakannya selamanya, berjanjilah Saya hanya mengangguk
mengiyakan.
Seminggu kemudian, isteri saya memutuskan untuk
kembali ke rumah sendiri karena sudah cukup kuat untuk melakukan
kegiatannya sehari-hari dan sejak itu pula saya tidak pernah bertemu
dengan kakak ipar saya. Tiga bulan kemudian, saya mendengar kalau kakak
ipar saya dilamar oleh seorang duda tua seorang pengusaha yang sukses.
Ditulis Oleh : blogging ~ Tips dan Trik Blogspot
Sobat sedang membaca artikel tentang Kakak Iparku yang kucinta . Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya
No comments:
Post a Comment