Novy adalah seorang mahasiswi berusia 22 tahun di sebuah perguruan
tinggi swasta ternama di Jakarta. Dia mempunyai tubuh yang sangat
sempurna dan terawat. Tingginya 165 cm, dengan berat 55 kg. Rambutnya
hitam sebahu dan dia mempunyai payudara yang sangat indah, bulat dan
kencang berukuran 34B. Kulitnya putih dan wajahnya pun sangat cantik.
Novy termasuk mahasiswi yang berprestasi di kampusnya. Tidak heran
banyak sekali teman prianya yang tertarik kepadanya, namun sampai saat
ini Novy masih belum punya pacar.
Pada suatu hari Novy terpaksa harus pulang sendiri agak malam dari
kampusnya
, karena ia harusmenyelesaikan tugasnya di laboratorium. Ketika dia sedang menunggu lift dari lantai 8, tiba-tiba Anto temannya datang.
“Hai, Novy.. mau pulang nih..?”
“Iya..”
“Bareng yuk turunnya..!” ajak Anto.
“Boleh..” tanpa rasa curiga Novy mengiyakan.
, karena ia harusmenyelesaikan tugasnya di laboratorium. Ketika dia sedang menunggu lift dari lantai 8, tiba-tiba Anto temannya datang.
“Hai, Novy.. mau pulang nih..?”
“Iya..”
“Bareng yuk turunnya..!” ajak Anto.
“Boleh..” tanpa rasa curiga Novy mengiyakan.
Nampaknya malam itu benar-benar sepi di kampusnya, hanya tinggal
beberapa orang saja terlihat di tempat parkir di bawah. Ketika pintu
lift terbuka, mereka berdua pun masuk. Saat berada di dalam lift,
tiba-tiba sebuah benda keras menghantam tengkuk Novy dari belakang,
membuatnya langsung tidak sadarkan diri.
“Dukk..,” Novy terbangun ketika kepalanya terantuk meja.
Dengan mata masih berkunang-kunang, dia melihat bahwa dia sedang berada di ruang kuliah di lantai 4 kampusnya. Tidak ada orang di situ. Dan ketika dia melihat jam di dinding, ternyata sudah pukul 10 malam. Ketika Novy mencoba bergerak, dia baru menyadari bahwa tangan dan kakinya terikat. Dia mencoba melepaskan diri namun tidak berhasil. Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka, dan muncullah tiga orang dari pintu itu. Dua pria dan satu wanita. Mereka semua temannya, Anto, Angga dan Shanty.
Dengan mata masih berkunang-kunang, dia melihat bahwa dia sedang berada di ruang kuliah di lantai 4 kampusnya. Tidak ada orang di situ. Dan ketika dia melihat jam di dinding, ternyata sudah pukul 10 malam. Ketika Novy mencoba bergerak, dia baru menyadari bahwa tangan dan kakinya terikat. Dia mencoba melepaskan diri namun tidak berhasil. Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka, dan muncullah tiga orang dari pintu itu. Dua pria dan satu wanita. Mereka semua temannya, Anto, Angga dan Shanty.
“Shanty.. tolong gue Shan.., lepasin gue.. apa-apaan sih ini..?
Kalian kalo bercanda jangan keterlaluan dong..!” dengan sedikit kesal
Novy bicara dengan Shanty.
“Elo mau apa sih Nov..? Ini bukan bercanda tau..!” teriak Shanty.
“Apa maksud elo..?” Novy mulai panik.
“Kita mau buat perhitungan sama elo, Nov..! Selama ini elo selalu jadi pusat perhatian, tapi elo terlalu sombong untuk memperhatikan temen elo sendiri. Elo tau nggak kalo temen-temen tuh banyak yang nggak suka sama elo..! Sekarang saatnya elo untuk ngasih sesuatu sama mereka..!” Shanty mendekati dan kemudian menampar pipi kiri Novy.
“Elo mau apa sih..!” jerit Novy.
“Gue mau liat elo menderita malam ini, Nov. Karena selama ini elo selalu mendapat segala yang elo inginkan..” kata Shanty.
“Elo mau apa sih Nov..? Ini bukan bercanda tau..!” teriak Shanty.
“Apa maksud elo..?” Novy mulai panik.
“Kita mau buat perhitungan sama elo, Nov..! Selama ini elo selalu jadi pusat perhatian, tapi elo terlalu sombong untuk memperhatikan temen elo sendiri. Elo tau nggak kalo temen-temen tuh banyak yang nggak suka sama elo..! Sekarang saatnya elo untuk ngasih sesuatu sama mereka..!” Shanty mendekati dan kemudian menampar pipi kiri Novy.
“Elo mau apa sih..!” jerit Novy.
“Gue mau liat elo menderita malam ini, Nov. Karena selama ini elo selalu mendapat segala yang elo inginkan..” kata Shanty.
Selesai Shanty berbicara, tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka kembali
dan masuklah 15 orang lagi, 10 orang laki-laki dan 5 orang perempuan.
Mereka semua temannya. Tetapi kelihatannya mereka semua senang melihat
Novy terikat tidak berdaya seperti itu.
Tiba-tiba Shanty berteriak, “Teman-teman, inilah saatnya yang kita tunggu-tunggu. Malam ini kita boleh ngerjain si Novy sepuas kita.”
Semua berteriak kegirangan mendengar perkataan Shanty, kecuali Novy. Bulu kuduk Novy merinding mendengar itu, dia tidak dapat membayangkan apa yang akan mereka lakukan terhadap dirinya, ketika Anto mendekati dirinya dan melepaskan ikatannya. Walaupun ikatannya sudah dilepas, namun Novy tidak dapat berdiri, karena kakinya lemas semua. Dia hanya dapat berlutut.
Shanty mendekati dirinya dan kemudian berteriak di telinga Novy, “Sekarang elo harus buka baju elo satu persatu sampai telanjang di depan kita semua..! Awas kalo berani melawan..! Gue tusuk perut elo..!” ancam Shanty sambil memegang gunting di tangannya.
Tidak percaya rasanya Novy mendengar itu, namun dia tidak berani menolak perintah Shanty, apalagi diancam dengan gunting tajam seperti itu. Akhirnya dengan tubuh gemetar, Novy mulai membuka kancing bajunya satu persatu dan melepaskannya ke lantai. Selanjutnya dia mulai membuka kancing celana jeansnya dan menariknya ke bawah hingga sekarang Novy hanya mengenakan BH dan celana dalam yang berwarna hitam. Rupanya hari itu Novy memakai BH dan celana dalam yang sangat seksi. Novy memakai BH tanpa tali yang bagian depannya hanya menutupi setengah dari payudaranya. Dan celana dalam yang dipakai Novy lebih mirip dengan sebuah tali yang hanya menutupi belahan vaginanya, sedangkan pantatnya sama sekali tidak tertutup. Semua laki-laki yang berada di ruangan itu benar-benar terpesona melihat pemandangan indah di depan mereka itu. Novy gadis tercantik di kampus itu hampir telanjang bulat, sehingga penis mereka langsung menegang semua.
Tiba-tiba Shanty berteriak, “Teman-teman, inilah saatnya yang kita tunggu-tunggu. Malam ini kita boleh ngerjain si Novy sepuas kita.”
Semua berteriak kegirangan mendengar perkataan Shanty, kecuali Novy. Bulu kuduk Novy merinding mendengar itu, dia tidak dapat membayangkan apa yang akan mereka lakukan terhadap dirinya, ketika Anto mendekati dirinya dan melepaskan ikatannya. Walaupun ikatannya sudah dilepas, namun Novy tidak dapat berdiri, karena kakinya lemas semua. Dia hanya dapat berlutut.
Shanty mendekati dirinya dan kemudian berteriak di telinga Novy, “Sekarang elo harus buka baju elo satu persatu sampai telanjang di depan kita semua..! Awas kalo berani melawan..! Gue tusuk perut elo..!” ancam Shanty sambil memegang gunting di tangannya.
Tidak percaya rasanya Novy mendengar itu, namun dia tidak berani menolak perintah Shanty, apalagi diancam dengan gunting tajam seperti itu. Akhirnya dengan tubuh gemetar, Novy mulai membuka kancing bajunya satu persatu dan melepaskannya ke lantai. Selanjutnya dia mulai membuka kancing celana jeansnya dan menariknya ke bawah hingga sekarang Novy hanya mengenakan BH dan celana dalam yang berwarna hitam. Rupanya hari itu Novy memakai BH dan celana dalam yang sangat seksi. Novy memakai BH tanpa tali yang bagian depannya hanya menutupi setengah dari payudaranya. Dan celana dalam yang dipakai Novy lebih mirip dengan sebuah tali yang hanya menutupi belahan vaginanya, sedangkan pantatnya sama sekali tidak tertutup. Semua laki-laki yang berada di ruangan itu benar-benar terpesona melihat pemandangan indah di depan mereka itu. Novy gadis tercantik di kampus itu hampir telanjang bulat, sehingga penis mereka langsung menegang semua.
Melihat itu Shanty merasa senang dan kembali memerintahkan Novy untuk
membuka BH dan celanadalamnya. Dengan tangan gemetar, Novy meraih kait
BH di belakang punggungnya dan melepaskannya, sehingga BH Novy dengan
sendirinya terjatuh ke lantai. Ketika BH-ya sudah terlepas, payudara
Novy yang bulat langsung mengacung tegak, mengundang decak kagum semua
pria di ruangan itu. Puting payudara Novy berwarna coklat dengan
lingkaran di sekitar putingnya berwarna coklat muda. Dan saat celana
dalamnya juga sudah dilepas, terlihatlah bulu-bulu kemaluan tipis yang
tumbuh rapih di sekitar vagina Novy. Novy memang selalu mencukur
bulu-bulu kemaluannya dan merawat vaginanya sendiri. Baru pertama kali
ini Novy telanjang bulat di depan orang lain dan saat ini dia berdiri
dengan tubuh yang gemetar.
Shanty mendekatinya sambil mengacungkan gunting ke arahnya, dan mendorong Novy hingga jatuh terduduk.
“Sekarang elo harus buat seneng kita semua. Elo sekarang harus masturbasi disini. Cepat, kalo nolak gue potong nanti pentil susu elo..! Sekalian olesin nih badan elo pake minyak ini..!” kata Shanty sambil memberikan baby oil kepada Novy untuk dioleskan ke seluruh tubuhnya.
Dengan ketakutan Novy menerima botol tersebut dan menuangkannya ke atas payudara, perut dan juga ke atas vaginanya. Kemudian Novy mulai meraba-raba tubuhnya sendiri dan meratakan baby oil tersebut ke seluruh tubuhnya sambil tidur telentang di lantai. Sambil menangis karena takut dan malu, tangan kirinya memijat-mijat payudaranya sendiri dan memilin-milin puting susunya, sedangkan tangan kanannya meraba-raba vaginanya yang ditumbuhi oleh rambut tipis.
“Sekarang elo harus buat seneng kita semua. Elo sekarang harus masturbasi disini. Cepat, kalo nolak gue potong nanti pentil susu elo..! Sekalian olesin nih badan elo pake minyak ini..!” kata Shanty sambil memberikan baby oil kepada Novy untuk dioleskan ke seluruh tubuhnya.
Dengan ketakutan Novy menerima botol tersebut dan menuangkannya ke atas payudara, perut dan juga ke atas vaginanya. Kemudian Novy mulai meraba-raba tubuhnya sendiri dan meratakan baby oil tersebut ke seluruh tubuhnya sambil tidur telentang di lantai. Sambil menangis karena takut dan malu, tangan kirinya memijat-mijat payudaranya sendiri dan memilin-milin puting susunya, sedangkan tangan kanannya meraba-raba vaginanya yang ditumbuhi oleh rambut tipis.
Lama kelamaan Novy mulai terangsang dan mengeluarkan suara erangan
halus yang tidak dapat diatahan. Sementara itu, semua laki-laki di
ruangan itu membuka bajunya hingga bugil dan mulai mengocok penis mereka
sendiri sampai tegang. Sedangkan yang perempuan, kecuali Shanty
meninggalkan ruangan itu. Shanty malah membawa kamera video untuk
merekam kejadian itu dan dia mengancam Novy kalau dia berani melapor,
Shanty akan menyebarkan rekaman itu ke seluruh kampus, dan bahkan ke
luar kampusnya.
Tubuh Novy kini mengkilat karena minyak yang dioleskan ke tubuhnya
tadi, membuat Novy kelihatan sangat seksi, dan ini menjadi pemandangan
yang sangat menggairahkan untuk semua laki-laki di ruangan itu. Saat
Novy semakin terangsang, Angga mendekatinya. Dengan dibantu empat orang
lainnya yang memegang dan menarik kedua tangan dan kaki Novy sehingga
tubuh Novy menyerupai huruf X, Angga berlutut di selangkangan Novy, dan
mulai mengelus-elus vagina Novy dengan tangannya. Sesekali jari tangan
Angga mencoba menusuk masuk ke dalam vagina Novy, membuat Novy merinding
karena rasa geli yang timbul.
Kemudian Angga mulai menjilati vagina Novy dengan lidahnya. Aroma
khas dari vagina Novy membuat Angga semakin bernafsu menjilati vagina
Novy. Sementara itu kedua orang pria yang memegangi tangan Novy juga
ikut menikmati sebagian tubuh Novy. Laki-laki yang memegang tangan kanan
Novy menjilati dan mengisap puting susu Novy yang sebelah kanan,
sementara laki-laki yang memegang tangan Novy yang sebelah kiri
melakukan hal yang sama dengan payudara Novy yang satunya. Sambil
meremas payudara Novy dengan keras, sesekali mereka juga menggigit dan
menarik puting susu Novy dengan giginya, sehingga Novy merasa kesakitan.
Kedua orang itu juga bergantian menciumi bibir Novy dengan kasar dan
memainkan lidahnya di dalam mulut Novy.
Setelah puas menjilati vagina Novy, Angga kembali berlutut di
selangkangan Novy dan mulaimenggosok-gosokkan penisnya di bibir vagina
Novy. Sadar bahwa dirinya akan segera kehilangan keperawanannya, Novy
berusaha melepaskan diri sekuat tenaga, namun dia tidak dapat melawan
tenaga keempat orang yang memeganginya. Melihat Novy yang meronta-ronta,
Angga semakin bernafsu dan dia segera menghunjamkan penisnya ke dalam
vagina Novy yang masih perawan. Walaupun vagina Novy sudah basah oleh
air liur Angga dan cairan vagina Novy yang keluar, namun Angga masih
merasakan kesulitan saat memasukkan penisnya, karena vagina Novy yang
perawan masih sangat sempit. Novy hanya dapat menangis dan berteriak
kesakitan karena keperawanannya yang telah dia jaga selama ini direnggut
dengan paksa seperti itu oleh temannya sendiri.
Sementara itu Angga terus memompa vagina Novy dengan cepat sambil
satu tangannya meremas-remas payudara Novy yang bulat kenyal dan tidak
lama kemudian dia mencapai puncaknya dan mengeluarkan seluruh spermanya
di dalam vagina Novy. Novy hanya dapat diam telentang tidak berdaya di
lantai, walaupun tangan dan kakinya sudah tidak dipegangi lagi, dan
membayangkan dirinya akan hamil karena saat ini adalah masa suburnya.
Dia dapat merasakan ada cairan hangat yang masuk ke dalam vaginanya.
Darah perawan Novy dan sebagian sperma Angga mengalir keluar dari
vaginanya.
Setelah itu Anto maju untuk mengambil giliran. Kali ini Anto
mengangkat kedua kaki Novy ke atas pundaknya, dan kemudian dengan tidak
sabar dia segera menancapkan penisnya yang sudah tegang ke dalam vagina
Novy. Anto tidak mengalami kesulitan lagi saat memasukkan penisnya,
karena vagina Novy kini sudah licin oleh sperma Angga dan juga cairan
vagina Novy, walaupun vagina Novy masih sangat sempit. Kembali vagina
Novy diperkosa secara brutal oleh Anto, dan Novy lagi-lagi hanya dapat
berteriak kesakitan. Namun kali ini Novy tidak berontak lagi, karena dia
pikir itu hanya akan membuat teman-temannya semakin bernafsu saja.
Tiba-tiba Anto mencabut penisnya dan dia duduk di atas dada Novy.
Anto mendempetkan kedua buah payudara Novy dengan kedua tangannya dan
menggosok-gosokkan penisnya di antara celah kedua payudara Novy, sampai
akhirnya dia memuncratkan spermanya ke arah wajah Novy. Novy gelagapan
karena sperma Anto mengenai bibir dan juga matanya. Setelah itu Anto
masih sempat membersihkan sisa sperma yang menempel di penisnya dengan
mengoleskan penisnya ke payudara Novy. Kemudian Anto menampar payudara
Novy yang kiri dan kanan berkali-kali, sehingga payudara Novy berwarna
kemerahan dan membuat Novy merasa kesakitan.
Selanjutnya dua orang, Leo dan Reza maju. Mereka kini menyuruh Novy
untuk mengambil posisi seperti merangkak. Kemudian Leo berlutut di
belakang pantat Novy dan mulai mencoba memasukkan penisnya ke lubang
anus Novy yang sangat sempit. Membayangkan kesakitan yang akan
dialaminya, Novy mencoba untuk berdiri, tetapi kepalanya dipegang oleh
Reza yang segera mendorong wajah Novy ke arah penisnya. Kini Novy
dipaksa mengulum dan menjilat penis Reza. Penis Reza yang tidak terlalu
besar tertelan semuanya di dalam mulut Novy.
Sementara itu, Leo masih berusaha membesarkan lubang anus Novy dengan
cara menusuk-nusukkan jarinya ke dalam lubang anus Novy. Sesekali Leo
menampar pantat Novy dengan keras, sehingga Novy merasakan pantatnya
panas. Kemudian Leo juga berusaha melicinkan lubang anus Novy dengan
cara menjilatinya. Novy merasakan sensasi aneh yang tidak pernah dia
rasakan sebelumnya saat lidah Leo menjilati lubang anusnya. Tidak lama
kemudian Novy kembali menjerit kesakitan. Rupanya pertahanan anusnya
sudah jebol oleh penis Leo yang berhasil masuk dengan paksa.
Kini Leo memperkosa anus Novy perlahan-lahan, karena lubang anus Novy
masih sangat sempit dan kering. Leo merasakan kesakitan sekaligus
kenikmatan yang luar biasa saat penisnya dijepit oleh anus Novy. Saat
Novy berteriak, kembali Reza mendorong penisnya ke dalam mulut Novy,
sehingga kini Novy hanya dapat mengeluarkan suara erangan yang tertahan,
karena mulutnya penuh oleh penis Reza. Tubuh Novy terdorong ke depan
dan ke belakang mengikuti gerakan penis di anus dan mulutnya.
Kedua payudara Novy yang menggantung dengan indah bergoyang-goyang
karena gerakan tubuhnya. Keadaan ini terus berlangsung sampai akhirnya
Leo dan Reza mencapai klimaks hampir secara bersamaan. Leo menyemburkan
spermanya di dalam anus Novy, dan Reza menyemburkan spermanya di dalam
mulut Novy. Novy terpaksa menelan semua sperma Reza agar dia dapat tetap
bernafas. Novy hampir muntah merasakan sperma itu masuk ke dalam
kerongkongannya, namun tidak dapat karena penis Reza masih berada di
dalam mulutnya. Novy membiarkan saja penis Reza berada di dalam mulutnya
untuk beberapa saat sampai Reza menarik keluar penisnya dari mulut
Novy.
Kemudian Reza memaksa Novy untuk membersihkan penisnya dari sperma
dengan cara menjilatinya. Leo juga masih membiarkan penisnya di dalam
anus Novy dan sesekali masih menggerak-gerakkan penisnya di dalam anus
Novy, mencoba untuk merasakan kenikmatan yang lebih banyak. Novy dapat
merasakan kehangatan sperma di dalam lubang anusnya yang secara perlahan
mengalir keluar dari lubang anusnya.
Setelah Leo mencabut penisnya dari anus Novy, temannya yang lain,
Irvan, mengambil kursi dan duduk di atasnya. Dia menarik Novy mendekat
dan menyuruh Novy untuk mengangkangi penisnya menghadap dirinya. Irvan
kemudian mengarahkan penisnya ke vagina Novy, dan kemudian memaksa Novy
untuk duduk di atas pangkuannya, sehingga seluruh penis Irvan langsung
masuk ke dalam vagina Novy. Setelah itu, Novy dipaksa bergerak naik
turun, sementara Irvan meremas dan menjilati kedua payudara dan puting
susu Novy. Sesekali Irvan menyuruh Novy untuk menghentikan gerakannya
untuk menahan orgasmenya. Irvan dapat merasakan vagina Novy
berdenyut-denyut seperti memijat penisnya, dan dia juga dapat merasakan
kehangatan vagina Novy yang sudah basah. Irvan tidak dapat bertahan
lama, karena dia sudah sangat terangsang sebelumnya ketika melihat Novy
diperkosa oleh teman-temannya yang lain, sehingga dia langsung
memuncratkan spermanya ke dalam vagina Novy. Novy kembali merasakan
kehangatan yang mengalir di dalam vaginanya.
Selanjutnya, Iwan yang mengambil giliran untuk memperkosa Novy. Dia
menarik Novy dari pangkuan Irvan, kemudian dia sendiri tidur telentang
di lantai. Novy disuruh untuk berlutut dengan kaki mengangkang di atas
penis Iwan. Kemudian secara kasar Iwan menarik pantat Novy turun,
sehingga vagina Novy langsung terhunjam oleh penis Iwan yang sudah
berdiri keras. Penis Iwan, yang jauh lebih besar daripada penis-penis
sebelumnya yang memasuki vagina Novy, masuk semuanya ke dalamvagina
Novy, membuat Novy kembali merasakan kesakitan karena ada benda keras
yang masuk jauh ke dalam vaginanya. Novy merasa vaginanya dikoyak-koyak
oleh penis Iwan. Iwan memaksa Novy untuk terus menggerakkan pinggulnya
naik turun, sehingga penis Iwan dapat bergerak keluar masuk vagina Novy
dengan leluasa.
Ditulis Oleh : blogging ~ Tips dan Trik Blogspot
Sobat sedang membaca artikel tentang Aku Terpaksa Melakukan Semua Ini Demi Keselamatanku. Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya
G peryca w fiksi u kira film bkep tinggi u pkirn ny
ReplyDelete